Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau sukses menyelenggarakan Workshop Penggunaan Satu Sehat, LMS Plataran Sehat, dan Sistem SKP Terbaru, serta Registrasi Fasyankes dan Rekam Medis Elektronik di Menara BRI Pekanbaru pada Minggu, 18 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 66 peserta yang merupakan delegasi dari berbagai IDI cabang dan perhimpunan di wilayah Riau.
Dipimpin oleh Ketua Panitia dr. Nur Ahlina Damayanti, Sp.KFR, acara ini menghadirkan sejumlah pembicara ahli dan membahas berbagai topik penting terkait Penggunaan Satu Sehat, LMS Plataran Sehat, dan Sistem SKP Terbaru serta sistem registrasi Fasyankes dan rekam medis elektronik. Workshop ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar IDI, dr. Ulul Albab, Sp.OG, yang memberikan pengarahan mengenai kebijakan terbaru dalam bidang kesehatan.
Dalam sambutannya, dr. Nur Ahlina Damayanti, Sp.KFR, mengungkapkan pentingnya workshop ini untuk meningkatkan pemahaman para dokter di wilayah Riau terhadap berbagai sistem dan kebijakan yang mendukung peningkatan kompetensi dan pelayanan kesehatan. “Acara ini merupakan bagian dari upaya kami untuk terus memberikan manfaat bagi anggota dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Riau. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai penggunaan Satu Sehat, LMS Plataran Sehat, serta sistem SKP terbaru, diharapkan para peserta dapat memahami perkembangan dan regulasi terkini,” ujarnya.
Workshop ini mencakup beberapa sesi penting, di antaranya:
1) Kebijakan Kerjasama Kegiatan Peningkatan Kompetensi & Pelatihan LP3S – IDI dan Teknis Pengajuannya: Sesi ini membahas prosedur dan teknis pengajuan pelatihan bagi dokter melalui LP3S-IDI.
2) Penggunaan Satu Sehat dan Plataran Sehat bagi Dokter dan Simulasi Cara Penggunaan: Para peserta mendapatkan pelatihan dan simulasi langsung mengenai cara menggunakan platform Satu Sehat dan Plataran Sehat.
3) Kebijakan Registrasi Fasyankes, Data SISDMK, Pemenuhan SKP, dan RME: Sesi ini membahas regulasi terbaru mengenai registrasi fasilitas kesehatan, pengelolaan data melalui SISDMK, serta pemenuhan SKP dan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME).
4) Simulasi Teknis Registrasi Fasyankes: Peserta dilatih mengenai prosedur teknis dalam melakukan registrasi fasilitas kesehatan melalui simulasi langsung.
Selain sesi-sesi diskusi dan simulasi, acara ini juga ditandai dengan penyerahan plakat sebagai simbolis kerjasama antara IDI Wilayah Riau dan BRI Regional Office Pekanbaru. Ketua IDI Wilayah Riau, Dr. Marhan Efendi, M.H, menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat mendukung kegiatan IDI dalam upaya peningkatan kompetensi dokter dan pelayanan kesehatan di wilayah Riau.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PB IDI, dr. Ulul Albab, Sp.OG, juga menegaskan komitmen PB IDI dalam mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi dokter di seluruh Indonesia. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap para dokter dapat terus mengikuti perkembangan teknologi dan kebijakan terbaru yang sangat penting untuk peningkatan layanan kesehatan. Selain itu sebagai bentuk perhatian PB IDI kepada anggota, maka pada masa transisi cut off 29 Februari 2024 yang lalu, PB IDI telah mempermudah anggota dengan mengakui kecukupan SKP anggota IDI sehingga masuk dalam SKP Kemenkes. PB IDI juga berkomitmen akan memfasilitasi anggota yang belum mendapat kecukupan SKP ke Kemenkes dengan cara melapor kepada IDI Cabang setempat serta ke perhimpunannya untuk dokter spesialis”, tuturnya.




