[Opini] Betulkah Stetoskop Tidak Ilmiah?

Oleh : Dr. Jondri Akmal

Beberapa hari ini muncul kehebohan bahwa orang penting di Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa stetoskop tidak ilmiah khususnya dalam mendiagnosa penyakit jantung. Selama ini dalam bekerja para dokter selalu menggunakan stetoskop, bahkan dokter identik dengan stetoskop. Sudah bertahun-tahun bahkan sejak 200-an tahun yang lalu stetoskop sudah digunakan oleh kalangan medis. Sudah miliaran pasien didiagnosa dengan kecanggihan stetoskop, mulai dari yang sederhana sampai stetoskop yang super canggih seperti saat ini. Tapi kini dikatakan bahwa stetoskop tak imiah. Hal ini membuat para medis bertanya-tanya, betulkah stetoskop tidak ilmiah?

Sebelum kita membahas betulkah stetoskop tidak ilmiah. Kita kenali dulu apa itu stetoskop. Bagaimana sejarahnya, apa fungsinya, penyakit apa yang bisa didiagnosa olehnya dan dimana sih tidak ilmiahnya?

Defenisi stetoskop. Jadi stetoskop adalah alat kesehatan yang berfungsi mendengarkan suara yang berasal dari dalam tubuh manusia, seperti suara denyut jantung, bising usus, suara nafas, suara dari dalam rongga paru. Suara tersebut dapat diidentifikasi sebagai suara normal atau tidak dari organ tersebut.

Secara bahasa, stetoskop itu berasa dari bahasa Yunani, stethos artinya dada dan skopieen artinya memeriksa. Jadi stetoskop bermakna alat medis akustik yang berfungsi mendengarkan bunyi dari dalam tubuh manusia atau hewan.

Stetoskop tidak muncul pada hari ini saja. Ia sudah punya sejarah panjang. Stetoskop pertama kali ditemukan oleh dokter Rene Laenec tahun 1816. Suatu hari kala itu ia kebetulan mendengarkan suara aneh dari dalam tubuh pasiennya. Lalu ia tempelkan telinganya ke dada pasiennya itu. Terdengar, tetapi kadang-kadang bercampur dengan suara-suara lainnya. Kemudian ia kembangkan dengan membuat alat berupa tabung kayu yang panjangnya 25 cm dan diamaternya 2,5 cm. melalui tabung itu suara dari dalam tubuh pasiennya terdengar sangat jelas.

Kemudian 35 tahun setelah itu stetoskop berkembang pesat. Adalah dr. Arthur Leared berkebangsaan Irlandia membuat stetoskop dari logam ringan dan mudah digunakan. Lalu Seiring perkembangan teknologi, stetoskop modern semakin canggih dan tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran.

Sebetulnya apa saja fungsi stetoskop ini? Secara umum ia berfungsi sebagai alat bantu mendengar bunyi-bunyi dari dalam rongga tubuh manusia. Misalnya suara detak jantung. Dengan menempelkan bagian diafragma alat ini ke posisi tertentu maka kita bisa mendengarkan bunyi jantung normal atau yang tidak sehingga dokter dapat menentukan diagnosa gangguan pada jantung.

Tidak itu saja stetoskop juga bisa menentukan suara nafas, suara yang berada dari dalam paru, sehingga dokter bisa menentukan diagnosa penyakit paru. Begitu juga dengan fungsi mendengarkan gangguan bising usus yang berada dalam rongga perut. Terjadinya peningkatan atau penurunan bising usus menandakan ada gangguan pada usus.

Nah! setelah kita mendengarkan suara-suara dari dalam tubuh itu sekarang coba kita bahas penyakit apa saja yang bisa terdiagnosa dengan alat stetoskop ini. Pertama penyakit jantung. Dengan mendengarkan bunyi jantung di dada pasien dokter bisa mendiagnosa jenis penyakit jantung yang diderita pasiennya. Misalnya suara yang tidak normal seperti bunyi tambahan atau suara berdesis dapat menunjukkan adanya masalah pada jantung, seperti katup jantung yang bocor atau pembesaran jantung. Atau saat kita tempelkan stetoksop kita mendengarkna bunyi “ lup..shhh..lup.” bunyi ini menandakan adanya mur mur jantung. Hal ini menunjukan adanya aliran darah yang sangat cepat waktu melewati katup jantung. Hal ini bisa dikatakan tidak normal. Atau contoh lainnya jika Anda mendengarkan bunyi jantung ketiga yang menyerupai bunyi getaran rendah, maka pasien diduga mengalami kerusakan bilik jantung.

Begitu juga dengan suara di paru. Bila Anda mendengarkan suara dengan nada tinggi menciut saat pasiennya meniup nafas atau kadang menghirup nafas maka itu dinamakan dengan suara wheezing. Penyakit yang sering diderita suara wheezing adalah penyakit Asma. Contoh lain jika anda mendenar suara dengkuran halus. Suara ini hanya bisa didengar dengan stetoskop. Bunyi ini terjadi akibat adanya sumbatan kasar pada jalan nafas. Suara ini sering milik penyakit TBC.

Semua keterangan di atas ini sangat ilmiah. Bahwa stetoskop sebagai alat bantu untuk mendiagnosa suatu penyakit dapat diterangakn secara logika. Dan untuk lebih meyakinkan lagi akan diterangkan bagaimana sih Cara kerja stetoskop ini.

Merujuk kepada pandangan seorang Prof. Aisyah yang menuliskan hal itu di laman medsosnya. Untuk itu kami akan sadurkan beberapa hal yang penting untuk diketahui. Bahwa stetoskop telah digunakan dokter selama berabad-abad berdasarkan ilmu fisika. Penyakit dapat didiagnosa berdasarkan perubahan bunyi di dalam tubuh yang didengar dengan menggunakan stetoskop.

Timbulnya bunyi dalam tubuh manusia didasarkan pada mekanika fluida. Pertama, Adanya gesekan antara fluida dengan dinding pembuluh. Kedua, Perubahan aliran fluida cair atau gas dalam suatu sistim misalkan dari laminer ke turbulen, perubahan jenis aliran tersebut akan akan menimbulkan bunyi. contoh; didalam tubuh manusia bunyi tersebut dapat dihasilkan dari pergerakan katup jantung yang merubah jenis aliran tadi. Jika ada gangguan pada katup jantung, maka bunyi aliran tadi juga akan berubah.

Nah perubahan bunyi dari kondisi normal ke kondisi tidak normal merupakan representasi adannya gangguan. Demikian juga fluida dalam bentuk gas pada saluran pernafasan, ataupun saluran cerna ketika adanya hambatan aliran udara akibat adannya mucus atau benda asing, maka terjadi perubahan jenis aliran gas tadi yang disertai perubahan bunyi.

Perubahan bunyi di dalam tubuh manusia tersebut didengar dengan menggunakan stetoskop, sehingga dapat ditentukan apakah bunyi tersebut nomal atau tidak normal.

*Penulis adalah praktisi kesehatan, Juni 2024